Kamis, 02 April 2015

Cahaya Lilin dalam Gelas

Penantianku mungkin berujung kamu.
Sang Pangeran yang sedang melaju.

Banyak jalan gelap di sekitar istanaku,
Sayangnya, hanya sedikit aku bisa membantumu.
Memberimu ratusan jejak lilin dalam gelas di atas rumput hijau yang membeku. 
Berdoa, semoga mereka bisa menjadi petunjuk arahmu menujuku.

Harapku, semoga kau tak menemui jalan buntu.
Cukup ikuti cahaya itu,
karena tak lama lagi, kau akan melihatku.
Menunggumu dengan sabar di istana kelabu,
dengan senyuman manis untukmu.

Sabtu, 17 Januari 2015

Cinta tepat sasaran.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Tumbuhlah cinta mu pada cinta yang tepat sasaran, cinta yang apabila kau melihatnya syurga terasa dekat :)

Rabu, 14 Januari 2015

Di manakah aku berada?

Renungan indah dan mendalam dari Ali bin Abi Thalib radhiaLlahu anhu:
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan.
Ada orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman.
Ada yang berlisan fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu’ namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan, ada juga pezina yang tampil sebagai figur panutan.
Ada yang punya ilmu tapi tidak paham, ada yang paham ilmu tapi tidak mengamalkannya.
Ada yang pintar tapi tukang membodohi umat, ada yang bodoh malah sok pintar.
Ada yang beragama tapi tidak berakhlaq, ada yang berakhlaq tapi tidak bertuhan.
Lalu di antara semua itu, di mana aku berada?

Kamis, 28 Agustus 2014

Kakek Penjual Lumpia Basah


Siang itu saya dan teman-teman telah menyelesaikan kelas kuliah pada pukul 11.30 WIB, seperti biasa hal yang akan kami lakukan ketika keluar kelas adalah pergi ke kantin untuk makan siang. Saya selalu melihat kondisi yang serupa, melihat para pedagang yang berada di kantin yang tak kenal lelah bekerja sepanjang hari. Dan ada hal menarik dari penglihatan saya ketika melihat seorang kakek yang berjualan lumpia basah, disela waktu luangnya saat berjualan selalu menyempatkan diri untuk membaca Al-Quran, bahkan setiap harinya telah mempunyai target dengan menyempatkan waktu setiap 2 jam selama 10 menit untuk membaca Al-Quran kemudian pada pukul 09.00 selalu berada di Mesjid yang bertempat dikampus untuk melaksanakan sholat dhuha. Seperti itulah aktifitas kakek penjual lumpia basah setiap harinya.

Hingga di kisahkan sebelum mulai berjualan beliau membereskan gerobaknya hanya seorang diri, berjualan dan melayani pembeli yang akan membeli dagangannya di jam makan siang hingga tiba pulang, kakek ini dikenal sebagai penjual yang paling ramah dan murah senyum. Selain rasa lumpia basahnya yang enak juga tak kalah penting dengan keramahan kakek membuat pembeli nyaman menjadi pelanggannya untuk membeli lumpia basah. Setiap hari penjualan lumpia basah ini segera saja laris dan menghasilkan banyak respon positif dari pembeli baik dari dosen, mahasiswa, satpam bahkan tukang kebun sekalipun. Alhasil lumpia basah yang menjadi dagangan kakek selalu habis sebelum menjelang ashar. Melihat semua itu, menjadi senanglah hati kakek sang pemilik lumpia basah, apalagi dengan permintaan seorang dosen yang juga ingin membuka cabang untuk berjualan lumpia basah di sekitar rumahnya yang ramai dengan pegawai kantoran. Karena melimpahnya hasil penjualan, kakek ini segera menjadi orang kaya yang disegani, pengikutnya  banyak, dan tidak hanya satu cabang lumpia basah yang kakek punya tetapi hingga 21 cabang lumpia basah yang dikelola oleh beliau di daerah Bandung.

Namun sungguh luar biasa hal ini menjadikan kakek semakin ramah dan rendah hati, dan beliau mempunyai para pegawainya yang shaleh dan taat kepada Allah. Kadangkala dalam satu dua kesempatan mereka bertemu dan bencengkrama, biasanya kakek ini akan menanyakan hasil penjualannya dan  amalan harian yang telah ditugaskan pada setiap pegawainya. Tetapi, ada 1 pegawai  baru yang bekerja di cabang lumpia basah, sebut saja Erlan. Di hari kedua pertemuannya dengan kakek dan pegawai lainnya, Erlan selalu menyombongkan hasil penjualannya karena dia merasa paling besar penghasilannya dibandingkan dengan pegawai lain. Erlan berkata ‘Ah, masih sedikit saja hasil penjualan kalian kawan? Kasihan sekali. Kalian lihat? pendapatanku jauh lebih banyak dari hartamu dan pemebeli ku juga semakin banyak.’ Pegawai yang lain tidak memperdulikan omongan Erlan, karena meraka telah berusaha mengolah penjualannya itu dengan sebaik-baiknya, kalau hasilnya tidak sebaik dan selaris hasil temannya, mereka yakin bahwa itu adalah ketetapan Allah yang sudah diperuntukkan kepadanya, mungkin ini hanya ujian kecil yang harus dilewati agar semakin dekat dengan Allah lalu ibadahnya ditingkatkan, Itu yang sering kami terapkan dari pribadi kakek pemilik lumpia basah dengan kerendahan hatinya. Kakek yang berada diantara pegawainya itu tidak berkomentar apapun tentang pembicaraan mereka, kakek hanya terdiam dan tersenyum.

Hingga dipertemuan berikutnya kesombongan Erlan semakin menjadi-jadi, sehingga dia menjadi kufur atas nikmat Allah. Akhirnya kakek  berkata ‘Aku tidak sabar untuk segera berjumpa dengan Dzat yang paling baik darimu. Dia adalah Dzat Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. Aku ingin segera bertemu dengan Dzat yang memberiku makan ketika aku sedang lapar, memberiku rezeki yang berlimpah, yang telah mengeluarkanku dari jalan yang sempit. Kalau Dia berkehendak lain, tentu Dia telah membuatku menderita saat aku memulai berjualan untuk pertama kalinya. Dan engkau pun tidak akan menerima rezeki yang berlimpah kecuali melalui perantara dari ku. Akan tetapi karena kasih sayang dan kelembutanNya maka semuanya menjadi mudah bagiku dan bagimu’. Pegawai baru itu kemudian menangis dan berteriak, ‘Ya Allah.. betapa malangnya aku bila kelak tidak selamat dari siksa Allah akibat kesombongan ku di dunia ini’. Hingga kakek  pun ikut menangis haru sebagai tanda syukur melihat Erlan yang kemudian diberi kesadaran oleh Allah atas perbuatannya. Erlan mendekap erat tubuh kakek  dan ia terus menangis menyesali perbuatannya, hingga tidak sadarkan diri kakek jatuh ke tanah. Kemudian Erlan mendekatinya, dan membelai dengan tangannya. Tiba-tiba kakek itu meninggal.

Erlan kemudian menangis dan berkata, ‘Duhai kakek! Wahai yang mati dalam kecintaan kepada Allah! ‘Ia terus mengulang-ulang kata-katanya itu hingga terdengar jeritan keras, dan Erlan roboh ke tanah. Erlan berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, tapi ternyata beliau sudah meninggal. Semoga Allah merahmatiNya.

Begitulah kisah dari kakek penjual lumpia basah dengan ketaatannya kepada Allah. Alhamdulillah, beliau selalu menjadi contoh terbaik bagi karyawan dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Menjadi pengusaha yang sukses dengan pribadinya yang baik. Hal ini, tidak terlepas dari ketaatan beliau kepada Allah, beliau selalu menyempatkan waktu untuk membaca Al-Quran saat berdagang dan tidak pernah terlewat untuk sholat dhuha. Begitulah cara beliau mencintai Allah, sehingga Allah mudahkan segala jalan kehidupannya.

Semoga tulisan ini menginspirasi bagi sahabat-sabahat sekalian khususnya bagi saya pribadi agar selalu tersadar akan pentingnya kerendahan hati, disaat itu pula kesombongan dan keangkuhan akan sirna dengan sendirinya.

Siang itu saya dan teman-teman telah menyelesaikan kelas kuliah pada pukul 11.30 WIB, seperti biasa hal yang akan kami lakukan ketika keluar kelas adalah pergi ke kantin untuk makan siang. Saya selalu melihat kondisi yang serupa, melihat para pedagang yang berada di kantin yang tak kenal lelah bekerja sepanjang hari. Dan ada hal menarik dari penglihatan saya ketika melihat seorang kakek yang berjualan lumpia basah, disela waktu luangnya saat berjualan selalu menyempatkan diri untuk membaca Al-Quran, bahkan setiap harinya telah mempunyai target dengan menyempatkan waktu setiap 2 jam selama 10 menit untuk membaca Al-Quran kemudian pada pukul 09.00 selalu berada di Mesjid yang bertempat dikampus untuk melaksanakan sholat dhuha. Seperti itulah aktifitas kakek penjual lumpia basah setiap harinya.

Hingga di kisahkan sebelum mulai berjualan beliau membereskan gerobaknya hanya seorang diri, berjualan dan melayani pembeli yang akan membeli dagangannya di jam makan siang hingga tiba pulang, kakek ini dikenal sebagai penjual yang paling ramah dan murah senyum. Selain rasa lumpia basahnya yang enak juga tak kalah penting dengan keramahan kakek membuat pembeli nyaman menjadi pelanggannya untuk membeli lumpia basah. Setiap hari penjualan lumpia basah ini segera saja laris dan menghasilkan banyak respon positif dari pembeli baik dari dosen, mahasiswa, satpam bahkan tukang kebun sekalipun. Alhasil lumpia basah yang menjadi dagangan kakek selalu habis sebelum menjelang ashar. Melihat semua itu, menjadi senanglah hati kakek sang pemilik lumpia basah, apalagi dengan permintaan seorang dosen yang juga ingin membuka cabang untuk berjualan lumpia basah di sekitar rumahnya yang ramai dengan pegawai kantoran. Karena melimpahnya hasil penjualan, kakek ini segera menjadi orang kaya yang disegani, pengikutnya  banyak, dan tidak hanya satu cabang lumpia basah yang kakek punya tetapi hingga 21 cabang lumpia basah yang dikelola oleh beliau di daerah Bandung.

Namun sungguh luar biasa hal ini menjadikan kakek semakin ramah dan rendah hati, dan beliau mempunyai para pegawainya yang shaleh dan taat kepada Allah. Kadangkala dalam satu dua kesempatan mereka bertemu dan bencengkrama, biasanya kakek ini akan menanyakan hasil penjualannya dan  amalan harian yang telah ditugaskan pada setiap pegawainya. Tetapi, ada 1 pegawai  baru yang bekerja di cabang lumpia basah, sebut saja Erlan. Di hari kedua pertemuannya dengan kakek dan pegawai lainnya, Erlan selalu menyombongkan hasil penjualannya karena dia merasa paling besar penghasilannya dibandingkan dengan pegawai lain. Erlan berkata ‘Ah, masih sedikit saja hasil penjualan kalian kawan? Kasihan sekali. Kalian lihat? pendapatanku jauh lebih banyak dari hartamu dan pemebeli ku juga semakin banyak.’ Pegawai yang lain tidak memperdulikan omongan Erlan, karena meraka telah berusaha mengolah penjualannya itu dengan sebaik-baiknya, kalau hasilnya tidak sebaik dan selaris hasil temannya, mereka yakin bahwa itu adalah ketetapan Allah yang sudah diperuntukkan kepadanya, mungkin ini hanya ujian kecil yang harus dilewati agar semakin dekat dengan Allah lalu ibadahnya ditingkatkan, Itu yang sering kami terapkan dari pribadi kakek pemilik lumpia basah dengan kerendahan hatinya. Kakek yang berada diantara pegawainya itu tidak berkomentar apapun tentang pembicaraan mereka, kakek hanya terdiam dan tersenyum.

Hingga dipertemuan berikutnya kesombongan Erlan semakin menjadi-jadi, sehingga dia menjadi kufur atas nikmat Allah. Akhirnya kakek  berkata ‘Aku tidak sabar untuk segera berjumpa dengan Dzat yang paling baik darimu. Dia adalah Dzat Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. Aku ingin segera bertemu dengan Dzat yang memberiku makan ketika aku sedang lapar, memberiku rezeki yang berlimpah, yang telah mengeluarkanku dari jalan yang sempit. Kalau Dia berkehendak lain, tentu Dia telah membuatku menderita saat aku memulai berjualan untuk pertama kalinya. Dan engkau pun tidak akan menerima rezeki yang berlimpah kecuali melalui perantara dari ku. Akan tetapi karena kasih sayang dan kelembutanNya maka semuanya menjadi mudah bagiku dan bagimu’. Pegawai baru itu kemudian menangis dan berteriak, ‘Ya Allah.. betapa malangnya aku bila kelak tidak selamat dari siksa Allah akibat kesombongan ku di dunia ini’. Hingga kakek  pun ikut menangis haru sebagai tanda syukur melihat Erlan yang kemudian diberi kesadaran oleh Allah atas perbuatannya. Erlan mendekap erat tubuh kakek  dan ia terus menangis menyesali perbuatannya, hingga tidak sadarkan diri kakek jatuh ke tanah. Kemudian Erlan mendekatinya, dan membelai dengan tangannya. Tiba-tiba kakek itu meninggal.

Erlan kemudian menangis dan berkata, ‘Duhai kakek! Wahai yang mati dalam kecintaan kepada Allah! ‘Ia terus mengulang-ulang kata-katanya itu hingga terdengar jeritan keras, dan Erlan roboh ke tanah. Erlan berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, tapi ternyata beliau sudah meninggal. Semoga Allah merahmatiNya.

Begitulah kisah dari kakek penjual lumpia basah dengan ketaatannya kepada Allah. Alhamdulillah, beliau selalu menjadi contoh terbaik bagi karyawan dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Menjadi pengusaha yang sukses dengan pribadinya yang baik. Hal ini, tidak terlepas dari ketaatan beliau kepada Allah, beliau selalu menyempatkan waktu untuk membaca Al-Quran saat berdagang dan tidak pernah terlewat untuk sholat dhuha. Begitulah cara beliau mencintai Allah, sehingga Allah mudahkan segala jalan kehidupannya.

Semoga tulisan ini menginspirasi bagi sahabat-sabahat sekalian khususnya bagi saya pribadi agar selalu tersadar akan pentingnya kerendahan hati, disaat itu pula kesombongan dan keangkuhan akan sirna dengan sendirinya.
- See more at: http://inspirasi.co/forum/post/143/kakek_penjual_lumpia_basah#sthash.d5ynIxSx.dpuf
Siang itu saya dan teman-teman telah menyelesaikan kelas kuliah pada pukul 11.30 WIB, seperti biasa hal yang akan kami lakukan ketika keluar kelas adalah pergi ke kantin untuk makan siang. Saya selalu melihat kondisi yang serupa, melihat para pedagang yang berada di kantin yang tak kenal lelah bekerja sepanjang hari. Dan ada hal menarik dari penglihatan saya ketika melihat seorang kakek yang berjualan lumpia basah, disela waktu luangnya saat berjualan selalu menyempatkan diri untuk membaca Al-Quran, bahkan setiap harinya telah mempunyai target dengan menyempatkan waktu setiap 2 jam selama 10 menit untuk membaca Al-Quran kemudian pada pukul 09.00 selalu berada di Mesjid yang bertempat dikampus untuk melaksanakan sholat dhuha. Seperti itulah aktifitas kakek penjual lumpia basah setiap harinya.

Hingga di kisahkan sebelum mulai berjualan beliau membereskan gerobaknya hanya seorang diri, berjualan dan melayani pembeli yang akan membeli dagangannya di jam makan siang hingga tiba pulang, kakek ini dikenal sebagai penjual yang paling ramah dan murah senyum. Selain rasa lumpia basahnya yang enak juga tak kalah penting dengan keramahan kakek membuat pembeli nyaman menjadi pelanggannya untuk membeli lumpia basah. Setiap hari penjualan lumpia basah ini segera saja laris dan menghasilkan banyak respon positif dari pembeli baik dari dosen, mahasiswa, satpam bahkan tukang kebun sekalipun. Alhasil lumpia basah yang menjadi dagangan kakek selalu habis sebelum menjelang ashar. Melihat semua itu, menjadi senanglah hati kakek sang pemilik lumpia basah, apalagi dengan permintaan seorang dosen yang juga ingin membuka cabang untuk berjualan lumpia basah di sekitar rumahnya yang ramai dengan pegawai kantoran. Karena melimpahnya hasil penjualan, kakek ini segera menjadi orang kaya yang disegani, pengikutnya  banyak, dan tidak hanya satu cabang lumpia basah yang kakek punya tetapi hingga 21 cabang lumpia basah yang dikelola oleh beliau di daerah Bandung.

Namun sungguh luar biasa hal ini menjadikan kakek semakin ramah dan rendah hati, dan beliau mempunyai para pegawainya yang shaleh dan taat kepada Allah. Kadangkala dalam satu dua kesempatan mereka bertemu dan bencengkrama, biasanya kakek ini akan menanyakan hasil penjualannya dan  amalan harian yang telah ditugaskan pada setiap pegawainya. Tetapi, ada 1 pegawai  baru yang bekerja di cabang lumpia basah, sebut saja Erlan. Di hari kedua pertemuannya dengan kakek dan pegawai lainnya, Erlan selalu menyombongkan hasil penjualannya karena dia merasa paling besar penghasilannya dibandingkan dengan pegawai lain. Erlan berkata ‘Ah, masih sedikit saja hasil penjualan kalian kawan? Kasihan sekali. Kalian lihat? pendapatanku jauh lebih banyak dari hartamu dan pemebeli ku juga semakin banyak.’ Pegawai yang lain tidak memperdulikan omongan Erlan, karena meraka telah berusaha mengolah penjualannya itu dengan sebaik-baiknya, kalau hasilnya tidak sebaik dan selaris hasil temannya, mereka yakin bahwa itu adalah ketetapan Allah yang sudah diperuntukkan kepadanya, mungkin ini hanya ujian kecil yang harus dilewati agar semakin dekat dengan Allah lalu ibadahnya ditingkatkan, Itu yang sering kami terapkan dari pribadi kakek pemilik lumpia basah dengan kerendahan hatinya. Kakek yang berada diantara pegawainya itu tidak berkomentar apapun tentang pembicaraan mereka, kakek hanya terdiam dan tersenyum.

Hingga dipertemuan berikutnya kesombongan Erlan semakin menjadi-jadi, sehingga dia menjadi kufur atas nikmat Allah. Akhirnya kakek  berkata ‘Aku tidak sabar untuk segera berjumpa dengan Dzat yang paling baik darimu. Dia adalah Dzat Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. Aku ingin segera bertemu dengan Dzat yang memberiku makan ketika aku sedang lapar, memberiku rezeki yang berlimpah, yang telah mengeluarkanku dari jalan yang sempit. Kalau Dia berkehendak lain, tentu Dia telah membuatku menderita saat aku memulai berjualan untuk pertama kalinya. Dan engkau pun tidak akan menerima rezeki yang berlimpah kecuali melalui perantara dari ku. Akan tetapi karena kasih sayang dan kelembutanNya maka semuanya menjadi mudah bagiku dan bagimu’. Pegawai baru itu kemudian menangis dan berteriak, ‘Ya Allah.. betapa malangnya aku bila kelak tidak selamat dari siksa Allah akibat kesombongan ku di dunia ini’. Hingga kakek  pun ikut menangis haru sebagai tanda syukur melihat Erlan yang kemudian diberi kesadaran oleh Allah atas perbuatannya. Erlan mendekap erat tubuh kakek  dan ia terus menangis menyesali perbuatannya, hingga tidak sadarkan diri kakek jatuh ke tanah. Kemudian Erlan mendekatinya, dan membelai dengan tangannya. Tiba-tiba kakek itu meninggal.

Erlan kemudian menangis dan berkata, ‘Duhai kakek! Wahai yang mati dalam kecintaan kepada Allah! ‘Ia terus mengulang-ulang kata-katanya itu hingga terdengar jeritan keras, dan Erlan roboh ke tanah. Erlan berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, tapi ternyata beliau sudah meninggal. Semoga Allah merahmatiNya.

Begitulah kisah dari kakek penjual lumpia basah dengan ketaatannya kepada Allah. Alhamdulillah, beliau selalu menjadi contoh terbaik bagi karyawan dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Menjadi pengusaha yang sukses dengan pribadinya yang baik. Hal ini, tidak terlepas dari ketaatan beliau kepada Allah, beliau selalu menyempatkan waktu untuk membaca Al-Quran saat berdagang dan tidak pernah terlewat untuk sholat dhuha. Begitulah cara beliau mencintai Allah, sehingga Allah mudahkan segala jalan kehidupannya.

Semoga tulisan ini menginspirasi bagi sahabat-sabahat sekalian khususnya bagi saya pribadi agar selalu tersadar akan pentingnya kerendahan hati, disaat itu pula kesombongan dan keangkuhan akan sirna dengan sendirinya.
- See more at: http://www.inspirasi.co/forum/post/143/kakek_penjual_lumpia_basah#sthash.EJcgU1sv.dpuf

Sabtu, 02 Maret 2013

Dari Afifah buat Imma

Yuhuuu~ ada yg so sweet nih hari ini, aku baru saja mendapatkan lautan kata-kata dari adikku Afifah. Dan ini pertama kali aku post di blogg ku :D
ini nih kata-kata so sweetnya 'akusuka' thanks you for dear sister. maaf belum sempat membalas, karna setumpuk tugas :')


Menyenangkan kau hadir di hidupku
Bagai bintang yang menerangi
Engkau selalu ada dalam sedih dan senang
Engkau sungguh kakakku sayang

Sungguh aku ingin mengucap kata
Terima kasih untuk semua 
Ketulusan hatimu untuk menjaga aku
Engkau sungguh kakakku sayang

Selalu bersamaku tunjukkan padaku
Indahnya duniamu yang penuh warna
Ajarkan diriku arti ketulusan
Kasih dan sayangmu selalu bersamaku

Jangan letih mengingatkan diriku
Untuk jadi anak berbakti
Menyayangi sesama dan menolong yang lemah
Agar dunia menjadi indah

You show me how to laugh
You teach me how to live
Just like the sun shining
Give the light to universe

Selalu bersamaku tunjukkan padaku
Indahnya duniamu yang penuh warna
Ajarkan diriku arti ketulusan
Kasih dan sayangmu, kasih dan sayangmu
Kasih dan sayangmu selalu bersamaku~

to my beloved sister :D Irma Ilmi Salma

Selasa, 16 Oktober 2012

Goresan Kecil untuk Ibu dan Ayah Tercinta

Saat ku tengadahkan muka ku keatas menatap terik mentari
Saat ku tatap gemerlap bintang dikala gelap yang siap menghantarkan mimpi
Tergores sepasang nama
Nama yang selalu kuingat dalam benak diri

Saat kupalingkan muka ku kebawah menatap dinding dan lantai
tetap tergores sepasang nama
Nama yang kukenang sampai akhir hayat diri

Saat ku lalui hari-hari berganti
Tetap selalu tergores
Tetap tergores dalam sanubari ini
Tetap tertata dan tersusun dengan indah
Sepasang nama yang akan selalu ku teladani

Sepasang nama
Nama yang rela berkorban untukku
Berkorban hingga akhir hayat mereka
Yang selalu rela dan mengikhlaskan hidupnya

Untuk diriku,
Untuk kebahagiaanku,
Untuk membimbingku,
Untuk menempah diriku,
Menjadi Pribadi yang bermanfaat

Kepala ini tertunduk,
Mata ini sembab
Lidah ini keluh
Hati ini pilu

Ya Allah,
Sampaikan rasa rindu ini untuk ibu dan ayah
Sampaikan goresan kata dariku untuk mereka
Sampaikan jika aku selalu mengingat mereka
Sampaikan kalau aku senang berada disisi mereka

Meskipun terkadang
Aku lalai, aku lupa,
Aku terlalu sibuk untuk urusan ku sendiri
Hingga terkadang waktu 24 jam tidak cukup kusisakan untuk mereka

Ya Allah,
Sampaikan goresan kata ini untuk mereka,
Rasa terimakasih yang mendalam,
Rasa bakti yang mendalam,
Atas semua perhatian mereka,
Atas do'a-do'a mereka,
Atas semua pengorbanan mereka,

Bahagiakan mereka Ayah dan Ibu
Dalam setiap tetes air mata bahagia yang mereka jatuhkan
Dalam setiap pengabdian dan ibadah yang mereka lakukan
Untuk Mu Yang Maha Segalanya...

kenalin yuuk, PERKENALAN ^^


Bismillahirrahmanirrahim ..goresan hari ini, hmm PERKENALAN diri saya ajaa yaa :) hehe. (ISENG)

apa kabarnya? Alhamdulillah luar biasa Allahuakbar ! yups, ucapan yang sering dilontarkan pada kegiatan mentoring bersama anak-anak tutee, liqo, tutorial ataupun kajian yang berbau islami. Setelah mengucapkan kata-kata itu terasa deh semangat karena Allahnya. hihi

next..PERKENALKAN nama saya Irma Ilmi Salma.. (Udah tau? biarin udah tau juga, tetep mau ngenalin diri ajah!) hhe maksasaya biasa dipanggil ima, tapi kalo di kampus ada juga yang manggil cimot. terserah deh mau manggil saya dengan sebutan nama apa juga asal jangan yang jelek-jelek. hohoo

Saat ini saya terdaftar sebagai mahasiswi PGPAUD di Universitas Pendidikan Indonesia kampus cibiru angkatan 2010.kampus yang dikenal dengan ketidaktauannya orang-orang atas keberadaan kampus yang saya tempati (Looohh??) :Ddi UPI cibiru memang menyenangkan, walaupun awalnya sempat mempunyai kesan yang geje..hhonamun lambat laun saya pun menikmati di dunia yang seperti ini. Temennya asyik-asyik..garokil dan variatif.ada yang autis, penyabar, penyayang, pencinta alam, cerewet, centil, over aktif, ikhwan banget, akhwat banget. dan masih banyak lagi temen-temen yang mempunyai kesan menyenangkan..hhmm hidup ini benar-benar penuh dengan warna. like it :)jurusan PGPAUD memang tidak bergelut dengan bidang tulis menulis tidak seperti dunia jurnalistik yang memang identik dengan bidang tulis menulis..kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh warga jurnal.
walaupun saya bukan warga jurnalistik dan tidak mempunyai bakat namun minat yang sangat kuat untuk menggeluti bidang menulis..maka ketika awal semester 3 saya berasa terkena virus GILA MENULIS dan rasanya sebuah virus yang yang dapat berkembang biak dengan cepat bila terus menerus menulis serta berkarya. Ya! saya tidak mempunyai bakat dan baru akan menggeluti dunia menulis..maaf aja kalo masih banyak yang belepotan dalam berkata-kata dan menyusunnya menjadi sebuah kalimat.dan akhir-akhir ini saya sering mendapatkan penguatan untuk tetap dan terus berkarya dalam suatu tulisan, misalnya dipinjamkan buku yang berkaitan dengan cara menulis yang baik dan mempunyai teman yang memang jurusan sastra indonesia, yang siap menilai hasil tulisan imaaa :P hehe

mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa saya suddenly like's to write?? hhmm.. (oh ga nanya? biarin..ini mah buat orang yang nanya!! blleee..)
hm, jawabannya simple ko..selain saya tertarik dengan orang-orang yang begitu hebat dalam merangkai kata sehingga menjadi sebuah kalimat yang menarik dan juga salah satunya menulis merupakan suatu kenikmatan. saat kita curahkan ide dan saat kata demi kata tersusun sedemikian rupa hingga menjadi hasil yang disebut mahakarya, disanalah letak kenikmatan..apalagi semua membaca tulisan-tulisan kita dengan berbagai ekspresi ada yang ketawa-tawa, ada yang mengeluarkan air mata, ada yang nyengir-nyengir kaya kuda hehe peace ^^v waah tak ternilai deh kenikmatan yang akan dirasakan.jadi punya beberapa harapan.. ingin menuliskan 2 judul buku tentang Pendidikan Anak Usia Dini. dan sering menuliskan hal-hal yang menarik dan itu bermanfaat bagi sesama :)semoga saja.......semua memang nyata adanyaaahh :D Aamiin.nganan.com aah, segala sesuatu itu mungkin terjadi. yakin,yakin,yakin,yakin.

Jumat, 13 Juli 2012

1 kata telah kembali "ketenangan" :)

Hari ini menjadi bagian dari rasa ketenangan
aku yang selalu mengkhawatirkan keberadaan adikku yang manja, yah..kini kembali seperti awal "rasa KETENANGAN" bukan kekhawatiran seperti 3 hari kebelakang.
terimakasih bang, telah mengingatkan bahwa harus terus menyemangati.. bukan dengan rasa rindu saja yang realisasinya hanya ketemu minimal smsan ataupun telfonan dan malah membuat adik semakin tidak betah ditempat jihadnya.. tapi bagaimana kita membuatnya menjadi semangat dan menguatkan apa yang harus dilakukan atas keberadaannya :)

Waktu


Ada kehampaan jelas tergambar, ada penyesalan jelas terpancar, tetapi tetap ada keindahan yang tersimpan, waktu itu tak dengan percuma terbuang, jika kamu percaya hidup tak akan pernah terlepas atau dilepas melepas waktu. Waktuuu.....apa kau dalam arti sebenarnya?

Kamis, 12 Juli 2012

Adikku sayang "Afifah"

Adikku sayang, sungguh sulit sampai akhirnya kakak mengikhlaskan hati kepergian mu untuk berjihad
tapi kakak yakin ini untuk kebaikan kita terutama untuk kebaikan kamu
kakak hanya berpesan memulai sesuatu dilingkungan baru terkadang membuat kita tertekan, sedih, dan berfikir sungguh sulit, hanya dengan kesabaran, keikhlasan, dan kejujuranlah adik bisa jalani ini semua dan kakak yakin semakin hari semakin terbiasa insyaAllah semua akan semakin ringan dan mudah atas seizin-Nya.. jangan lupa semua pesan mamah dan bapak ya :)
kakak selalu mendoakan yang terbaik untuk adik, atas kesuksesan, tidak didapat dengan waktu yang sengkat karena butuh usaha dan kerja keras.
ingatlah "kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih jika kamu melakukan pekerjaan yang lebih, walau mungkin kita ngga bisa pastikan waktu itu datang. Tapi kakak sangat percaya itu, semoga adik juga berfikiran seperti itu.

Sejujurnya, kakak dirumah merasa ada yang hilang.. acapkali apa yang bisa mengingatkan sesuatu tentang adik, kakak meneteskan air mata karena kerinduan yang mendalam.. kakak sayang banget sama de Afifah juga mamah dan bapak.
Adikku sayang, jaga dirimu baik-baik ya.. kakak disini menunggu kabar gembira adik sebagai penghafal Al-Qur'an seperti yang dicita-citakan adik :)
Kakak ingin cepat-cepat menjenguk mu kesana...
Menyayangi adalah cara teradil yang hati dan pikiran butuhkan untuk menjemput mimpi.
LOVE U "AFIFAH FAUZIAH"
:*