Kamis, 02 April 2015

Cahaya Lilin dalam Gelas

Penantianku mungkin berujung kamu.
Sang Pangeran yang sedang melaju.

Banyak jalan gelap di sekitar istanaku,
Sayangnya, hanya sedikit aku bisa membantumu.
Memberimu ratusan jejak lilin dalam gelas di atas rumput hijau yang membeku. 
Berdoa, semoga mereka bisa menjadi petunjuk arahmu menujuku.

Harapku, semoga kau tak menemui jalan buntu.
Cukup ikuti cahaya itu,
karena tak lama lagi, kau akan melihatku.
Menunggumu dengan sabar di istana kelabu,
dengan senyuman manis untukmu.

Sabtu, 17 Januari 2015

Cinta tepat sasaran.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Tumbuhlah cinta mu pada cinta yang tepat sasaran, cinta yang apabila kau melihatnya syurga terasa dekat :)

Rabu, 14 Januari 2015

Di manakah aku berada?

Renungan indah dan mendalam dari Ali bin Abi Thalib radhiaLlahu anhu:
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan.
Ada orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman.
Ada yang berlisan fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu’ namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan, ada juga pezina yang tampil sebagai figur panutan.
Ada yang punya ilmu tapi tidak paham, ada yang paham ilmu tapi tidak mengamalkannya.
Ada yang pintar tapi tukang membodohi umat, ada yang bodoh malah sok pintar.
Ada yang beragama tapi tidak berakhlaq, ada yang berakhlaq tapi tidak bertuhan.
Lalu di antara semua itu, di mana aku berada?